Nama
: Achmad Nursidik
NPM
: 13509020
Kelas
: 3PA04
Tugas
: Psikoterapi
IRRATIONAL BELIEF
Ellis
(dalam Kendell, 1990) mengembangkan “ Rational Emotif Therapy” (RET) yang menganggap bahwa kebiasaan-kebiasaan
dasar pasien dan anggapan mereka tentang dunia luar maupun tentang dirinya
sendiri (variabel kognitif perantara) disimpulkan dari komonukasi mereka dan
dipandang teknik terapi utama yang dipakai untuk meredakan ketegangan dan
meningkatkan kemampuan mengatasi perilaku. Rational Emotif Therapy menggunakan
pendekatan konseling ABCDE.
A
: Activity event/ peristiwa yang
menggerakkan
B
: Belief (irrational belief/peran irasional),
C
: Konsekuensi
D
: Menantang
E
: Evaluation.
Konsep utama
• RET dibangun berdasar atas filosofi bahwa ”apa yang
menganggu jiwa manusia bukanlah peristiwa-peristiwa, tetapi bagaimana manusia
itu mereaksi atau berprasangka terhadap persitiwa-peristiwa tersebut”.
• RET tidak memusatkan perhatian kepada
peristiwa-pristiwa masa lalu, tetapi lebih kepada peristiwa yang terjadi saat
ini dan bagaimana reaksi terhadap peristiwa tersebut.
• RET juga percaya bahwa setiap manusia mempunyai
pilihan, mampu mengontrol ide-idenya, sikap, perasaan, dan tindakan-tindakannya
serta mampu menyusun kehidupannya menurut kehendak atau pilihannya sendiri.
• RET didasari asumsi bahwa manusia itu dilahirkan
dengan potensi rasional dan juga irasional. Seseorang berperilaku tertentu
karena ia percaya harus bertindak dalam cara itu. Sedangkan gangguan emosional
terletak pada keyakinan irasional.
Secara umum, teori tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
A : peristiwa yang
menggerakkan, misal : “Saya gagal dalam tes matematika”
B : Hasil evaluasi terhadap
peristiwa yang dialami (A).
B1 : pesan irasional : “Saya
gagal tes, berarti saya sebagai orang yang mengalami kegagalan total”
B2: pesan rasional : ”Saya
gagal tes. Ini tidak memuaskan dan payah, tetapi ini semua harus dihadapi dan
saya akan menyiapkan diri lebih baik untuk ujian mendatang”.
C : Representasi dari
konsekuensi perasaan yang dihasilkan
B1 : merasa tertekan.
B2 : berbesar hati dan tidak
akan menghalangi dalam ujian berikutnya.
D : Hadirnya perdebatan
argumen untuk melawan pesan diri yang tidak rasional yang dinyatakan dalam B1.
Fungsi konselor adalah membantu untuk mempertanyakan pesan-pesan irasional yang
teridentifikasi.
E : Merupakan
jawaban-jawaban yang telah dikembangkan berdasar atas pertanyaan-pertanyaan
irasional.
Sumber
:
Ellis
dalam buku Kendell, R. E. (1990). Terapi
kognitif untuk depresi dan kecemasan. Alih bahasa : Rusda Koto Sutadi.
Semarang : IKIP Semarang Pres
Tidak ada komentar:
Posting Komentar