Minggu, 22 April 2012

IRRATIONAL BELIEF


Nama : Achmad Nursidik
NPM : 13509020
Kelas : 3PA04
Tugas : Psikoterapi

IRRATIONAL BELIEF
Ellis (dalam Kendell, 1990) mengembangkan “ Rational Emotif Therapy” (RET)  yang menganggap bahwa kebiasaan-kebiasaan dasar pasien dan anggapan mereka tentang dunia luar maupun tentang dirinya sendiri (variabel kognitif perantara) disimpulkan dari komonukasi mereka dan dipandang teknik terapi utama yang dipakai untuk meredakan ketegangan dan meningkatkan kemampuan mengatasi perilaku. Rational Emotif Therapy menggunakan pendekatan konseling ABCDE.
A :  Activity event/ peristiwa yang menggerakkan
B : Belief (irrational belief/peran irasional),
C : Konsekuensi
D : Menantang
E : Evaluation.
Konsep utama
      RET dibangun berdasar atas filosofi bahwa ”apa yang menganggu jiwa manusia bukanlah peristiwa-peristiwa, tetapi bagaimana manusia itu mereaksi atau berprasangka terhadap persitiwa-peristiwa tersebut”.
      RET tidak memusatkan perhatian kepada peristiwa-pristiwa masa lalu, tetapi lebih kepada peristiwa yang terjadi saat ini dan bagaimana reaksi terhadap peristiwa tersebut.
      RET juga percaya bahwa setiap manusia mempunyai pilihan, mampu mengontrol ide-idenya, sikap, perasaan, dan tindakan-tindakannya serta mampu menyusun kehidupannya menurut kehendak atau pilihannya sendiri.
      RET didasari asumsi bahwa manusia itu dilahirkan dengan potensi rasional dan juga irasional. Seseorang berperilaku tertentu karena ia percaya harus bertindak dalam cara itu. Sedangkan gangguan emosional terletak pada keyakinan irasional.


Secara umum, teori tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
A : peristiwa yang menggerakkan, misal : “Saya gagal dalam tes matematika”
B : Hasil evaluasi terhadap peristiwa yang dialami (A).
B1 : pesan irasional : “Saya gagal tes, berarti saya sebagai orang yang mengalami kegagalan total”
B2: pesan rasional : ”Saya gagal tes. Ini tidak memuaskan dan payah, tetapi ini semua harus dihadapi dan saya akan menyiapkan diri lebih baik untuk ujian mendatang”.
C : Representasi dari konsekuensi perasaan yang dihasilkan
B1 : merasa tertekan.
B2 : berbesar hati dan tidak akan menghalangi dalam ujian berikutnya.
D : Hadirnya perdebatan argumen untuk melawan pesan diri yang tidak rasional yang dinyatakan dalam B1. Fungsi konselor adalah membantu untuk mempertanyakan pesan-pesan irasional yang teridentifikasi.
E : Merupakan jawaban-jawaban yang telah dikembangkan berdasar atas pertanyaan-pertanyaan irasional.



Sumber :
Ellis dalam buku Kendell, R. E. (1990). Terapi kognitif untuk depresi dan kecemasan. Alih bahasa : Rusda Koto Sutadi. Semarang : IKIP Semarang Pres

Tidak ada komentar:

Posting Komentar