Minggu, 07 Oktober 2012

Sejarah Psikologi Kognitif sain


Nama   : Achmad Nursidik (13509020)
Kelas   : 4PA04

Sejarah Psikologi Kognitif Science
Ilmu kognitif pada masa filsafat Yunani kuno (seperti Plato) dan penulisnya Decrates, David Hume, Immanuel Kant, Benedict de Spinoza, Nicolas Malebrancehe, Pierre Cabanis,  Leibniz, dan John Locke.
-       Filsafat dan pikiran
Rene decartes (1596-1650) pandangan dualisme metafisik yag dicontohkan filsuf Rene decartes dan masalah-masalah pikiran dalam berbagai penampilan yang terus membingungkan para filsuf. Berikut bagaimana Decartes mengatakannya :
Dari fakta saya tahu bahawa saya ada, dan pada saat yang sama saya menilai bahwa tidak ada lagi sifat atau esensi kecuali bahwa saya berfikir, saya menyimpulakn bahwa esensi saya sepenuhnya terdiri dari  pikiran. Dan meskipun saya memiliki tubuh yang sangat erat, namun pada satu tangan saya memiliki gagasan yang jelas dan berbeda dan berbeda dari diri saya sejauh saya hanya berpikir hal dan bukan hal yang diperpanjang dan bukan hal berpikir dapat dipastikan bahwa saya benar-benar berbeda dari tubuh saya dan bisa ada tanpa itu. Decartes menyadari bahwa ada perbedaan besar antara hubungan kita dengan pikiran kita sendiri dan kaitannya dengan objek material.
Hume (1977) menjelaskan : pendapat universal dan utama dari semua orang akan segera dihancurkan oelh sedikit filasafat yang mengajarkan kita bahwa tidak ada yang bisa hadir untuk pikiran tapi gambar atau persepsi, dan bahwa indera adalah  lubang dimana gambar-gambar ini disampaikan tanpa bisa menghasilkan hubungan langsung antara pikiran dan objek.Dari fenomena ketika kita menjauh dari sebuah buku, buku tersebut terlihat mengecil, padahal sebenarnya buku tersebut tidak berubah menjadi kecil.
Penulis awalnya memberikan konstribusi besar terhadap penemuan filosofis pikiran dan akhirnya mengarah pada perkembangan psikologi. Ilmu kognitif modern ditelusuri pada awal tahun 1930-an dan 1940-an dimana McCulloch dan Pitts mengembangkannya yang dikenal sekarang jaringan saraf, model komputasi yang terinspirasi oleh struktur jaringan saraf biologi. Pada tahun 1930-an dan 1950-an perkembangan awal teori digital komputer, Alan Turingand Jon von Neunmann berperan dalam perkembangan ini. Komputer modern atau mesin Von Neumann memainkan pusat ilmu kognitif, baik sebagai metafora untuk pikitan dan sebagai alat investigasi.
Tahun 1959 Chomsky menerbitkan buku perilaku verbal BF Skinner, saat itu paradigma behaviorism Skinner mendominasi psikologi, kebanyakan psikolog fokus dengan hubungan fungsional antara stimulus dan respon. Chomsky berpendapat bahwa dalam rangka menjelaskan bahasa kami membutuhkan tata bahasa seperti teori generatif yang tidak hanya disebabkan oleh representasi internal.
-       Filosofis behaviorisme
Filsuf mengembangkan versi behaviorisme yang disebut logis, analitis, atau filasafat behaviorisme. Logical behaviorisme tumbuh terutama dari filsafat bahasa, ketika filsuf Wittgenstein dan Ryle menganalisis konsep berfikir seperti mental, memori pengetahuan, dan pemahaman melihat. Mereka berpendapat bahwa cara yang tepat untuk menganalisis konsep ini adalah untuk melihat bagaimana kita meenrapkannya di hidup yang biasa. Masing-masing konsep mental yang memiliki tindakan tertentu atau kriteria perilaku yang memperkejanya dalam konsep mental.
Tahun 1970-an dan awal 1980-an banyak penelitian ilmu kognitif difokuskan pada kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Peneliti Marvin Minsky menulis program komputer dalam bahasa LISP secara resmi mencoba menandai langkah-langkah manusia dalam membuat keputusan dan memecahkan masalah, dengan harapan pemikiran pemahaman manusia yang lebih baik, dan juga dengan harapan menciptakan pikiran buatan. Pendekatan sekarang ini sebagai "AI simbolis". Akhirnya batas-batas dari program penelitian AI simbolis menjadi jelas. Misalnya, terlihat tidak realistis secara komprehensif daftar pengetahuan manusia dalam bentuk yang dapat digunakan oleh program komputer adalah sebuah simbolik. Tahun 80-an dan 90-an melihat munculnya jaringan dan koneksi  paradigma penelitian. Para kritikus berpendapat bahwa ada beberapa fenomena yang lebih baik ditangkap oleh model simbolik, dan bahwa model koneksionis sering sekompleks  untuk memiliki kekuatan sedikit penjelas. Model baru simbolis dan koneksi telah digabungkan, sehingga memungkinkan untuk mengambil keuntungan dari kedua bentuk penjelasan.
-       Asal-usul psikologi eksperimental
Pada abad ke 19 di Jerman, iklim intelektual sudah matang utnuk pengembangan beberapa alasan psikologi eksperimental. Pengaurh abadi dari tokoh filsafat, seorang filsuf Jerman abad ke-18 bernama Immanuel Kant (1724-1804). Rasionalis dan empiris telah berbeda pandangan tentang sifat dan pikiran manusia. Sebuah tema yang didominasi kalangan empiris khususnya dalah melihat bahwa jangkauan akal manusia dapat ditemtukan dengan menganalisis sifat yang sangat instrumen dengan penegtahuan yang dicapai pikiran manusia.

1 komentar:

  1. kita juga punya nih jurnal mengenai kognitif, silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
    http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/4275/1/DESIGN5.pdf
    semoga bermanfaat yaa :)

    Balas

    BalasHapus