Nama : Achmad Nursidik (13509020)
Kelas : 4PA04
Sejarah Psikologi
Kognitif Science
Ilmu kognitif pada masa filsafat Yunani kuno (seperti Plato)
dan penulisnya Decrates, David Hume, Immanuel Kant, Benedict de Spinoza,
Nicolas Malebrancehe, Pierre Cabanis, Leibniz,
dan John Locke.
-
Filsafat dan pikiran
Rene
decartes (1596-1650) pandangan dualisme metafisik yag dicontohkan filsuf Rene
decartes dan masalah-masalah pikiran dalam berbagai penampilan yang terus
membingungkan para filsuf. Berikut bagaimana Decartes mengatakannya :
Dari
fakta saya tahu bahawa saya ada, dan pada saat yang sama saya menilai bahwa
tidak ada lagi sifat atau esensi kecuali bahwa saya berfikir, saya menyimpulakn
bahwa esensi saya sepenuhnya terdiri dari
pikiran. Dan meskipun saya memiliki tubuh yang sangat erat, namun pada
satu tangan saya memiliki gagasan yang jelas dan berbeda dan berbeda dari diri
saya sejauh saya hanya berpikir hal dan bukan hal yang diperpanjang dan bukan
hal berpikir dapat dipastikan bahwa saya benar-benar berbeda dari tubuh saya
dan bisa ada tanpa itu. Decartes menyadari bahwa ada perbedaan besar antara hubungan
kita dengan pikiran kita sendiri dan kaitannya dengan objek material.
Hume
(1977) menjelaskan : pendapat universal dan utama dari semua orang akan segera
dihancurkan oelh sedikit filasafat yang mengajarkan kita bahwa tidak ada yang
bisa hadir untuk pikiran tapi gambar atau persepsi, dan bahwa indera
adalah lubang dimana gambar-gambar ini
disampaikan tanpa bisa menghasilkan hubungan langsung antara pikiran dan objek.Dari
fenomena ketika kita menjauh dari sebuah buku, buku tersebut terlihat mengecil,
padahal sebenarnya buku tersebut tidak berubah menjadi kecil.
Penulis awalnya memberikan konstribusi besar terhadap
penemuan filosofis pikiran dan akhirnya mengarah pada perkembangan psikologi.
Ilmu kognitif modern ditelusuri pada awal tahun 1930-an dan 1940-an dimana McCulloch
dan Pitts mengembangkannya yang dikenal sekarang jaringan saraf, model
komputasi yang terinspirasi oleh struktur jaringan saraf biologi. Pada tahun
1930-an dan 1950-an perkembangan awal teori digital komputer, Alan Turingand
Jon von Neunmann berperan dalam perkembangan ini. Komputer modern atau mesin Von
Neumann memainkan pusat ilmu kognitif,
baik sebagai metafora untuk pikitan dan sebagai alat investigasi.
Tahun
1959 Chomsky menerbitkan buku perilaku verbal BF Skinner, saat itu paradigma
behaviorism Skinner mendominasi psikologi, kebanyakan psikolog fokus dengan
hubungan fungsional antara stimulus dan respon. Chomsky berpendapat bahwa dalam
rangka menjelaskan bahasa kami membutuhkan tata bahasa seperti teori generatif
yang tidak hanya disebabkan oleh representasi internal.
-
Filosofis behaviorisme
Filsuf mengembangkan versi
behaviorisme yang disebut logis, analitis, atau filasafat behaviorisme. Logical
behaviorisme tumbuh terutama dari filsafat bahasa, ketika filsuf Wittgenstein
dan Ryle menganalisis konsep berfikir seperti mental, memori pengetahuan, dan
pemahaman melihat. Mereka berpendapat bahwa cara yang tepat untuk menganalisis
konsep ini adalah untuk melihat bagaimana kita meenrapkannya di hidup yang
biasa. Masing-masing konsep mental yang memiliki tindakan tertentu atau
kriteria perilaku yang memperkejanya dalam konsep mental.
Tahun
1970-an dan awal 1980-an banyak penelitian ilmu kognitif difokuskan pada
kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Peneliti
Marvin
Minsky menulis program
komputer
dalam bahasa LISP
secara resmi
mencoba menandai
langkah-langkah manusia
dalam membuat
keputusan
dan memecahkan masalah,
dengan harapan
pemikiran
pemahaman
manusia yang lebih baik,
dan juga
dengan harapan
menciptakan
pikiran
buatan.
Pendekatan sekarang ini sebagai
"AI
simbolis".
Akhirnya
batas-batas
dari program penelitian
AI
simbolis
menjadi jelas.
Misalnya,
terlihat tidak realistis
secara komprehensif
daftar
pengetahuan manusia
dalam
bentuk yang dapat digunakan
oleh
program komputer
adalah sebuah simbolik.
Tahun 80-an
dan 90-an
melihat
munculnya
jaringan dan koneksi paradigma
penelitian.
Para kritikus berpendapat bahwa
ada beberapa
fenomena yang
lebih baik
ditangkap oleh
model
simbolik,
dan bahwa
model
koneksionis
sering
sekompleks untuk
memiliki kekuatan sedikit
penjelas.
Model
baru
simbolis dan
koneksi
telah digabungkan,
sehingga memungkinkan untuk
mengambil keuntungan dari
kedua bentuk
penjelasan.
-
Asal-usul psikologi eksperimental
Pada abad ke 19 di Jerman, iklim
intelektual sudah matang utnuk pengembangan beberapa alasan psikologi
eksperimental. Pengaurh abadi dari tokoh filsafat, seorang filsuf Jerman abad
ke-18 bernama Immanuel Kant (1724-1804). Rasionalis dan empiris telah berbeda
pandangan tentang sifat dan pikiran manusia. Sebuah tema yang didominasi
kalangan empiris khususnya dalah melihat bahwa jangkauan akal manusia dapat
ditemtukan dengan menganalisis sifat yang sangat instrumen dengan penegtahuan
yang dicapai pikiran manusia.
kita juga punya nih jurnal mengenai kognitif, silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/4275/1/DESIGN5.pdf
semoga bermanfaat yaa :)
Balas