Minggu, 22 Desember 2013

TUGAS KE 2 PSIKOLOGI MANAJEMEN

Pengalaman stres saat mengerjakan PI (penulisan ilmiah)

Anggota Kelompok :
Achmad Nursidik       : 13509020
Armono                       : 13509517
Imas Amalia               : 15509505
Siti Utami                   : 13509449


Pengalaman stres saat mengerjakan PI (penulisan ilmiah)
PI adalah singkatan dari penulisan ilmiah yang merupakan tugas akhir untuk mahasiswa Diploma 3 atau berada di tingkat 3 (semester 6) Universitas Gunadarma, sebutan PI lebih di kenal dengan nama Proposal untuk tugas akhir mahasiswa Diploma 3 atau semester 6 di universitas lain. PI akan tugas akhir bagi mahasiswa Diploma 3, tapi bisa juga menjadi awal dari tugas akhir bagi mahasiswa tingkat Strata 1 atau S1 (sarjana), Skripsi. Prosedur PI untuk bisa menjadi skripsi adalah apabila judul PI dianggap masih bisa dikembangkan tim dosen pembimbing skripsi atau juga tim dosen penguji sidang PI. Bila itu, judul PI bisa di pakai sebagai judul skripsi, dengan begitu mahasiswa yang bersangkutan dalam pengerjaan skripsinya tinggal melanjutkan PI-nya yang sudah selesai.
PI berisi 3 bab. Bab 1 merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah yang diteliti, rumusan masalah, tujuan penelitian, serta manfaat penelitian. Bab 2 merupakan tinjauan pustaka masalah yang diteliti yang berisi teori dari variabel yang diteliti dan dinamika masalah. Bab 3 merupakan metode penelitian. Bila mahasiswa pemilik judul PI yang bisa dilanjutkan untuk memenuhi tugas akhir sarjananya (S1), ia tinggal mengerjakan bab 4 dan bab 5 saja. Bab 4 pada skripsi berisi hasil penelitian dan bab 5 berisi kesimpulan penelitian. PI maupun skripsi harus bisa diselesaikan oleh semua mahasiswa, karena PI dan skripsi merupakan syarat kelulusan bagi individu yang menempuh pendidikan di bangku kuliah untuk tingkat Diploma 3 dan S1.
PI dianggap lebih penting ketimbang tugas mata kuliah lainnya, oleh karena itu mahasiswa akan mencurahkan pikiran, waktu dan tenaganya yang lebih banyak pada PI ketimbang tugas mata kuliah lainnya. Dalam usaha penyelesaian PI, banyak mahasiswa yang mengalami stres, stres tersebut dikarenakan oleh kendala yang dialami oleh mahasiswa dalam usaha penyelesaian PI-nya. Kendala dalam usaha penyelesaian PI tersebut bisa berupa sulitnya mendapatkan judul yang di setujui oleh dosen pembimbing dan sekretariat jurusan fakultas, sulitnya mencari teori yang tepat, sulitnya penulisan latar belakang masalah pada bab 1 dan dinamika masalah pada bab 2, juga pemilihan metode penelitian yang tepat bagi masalah yang diteliti, sulitnya komunikasi dengan dosen pembimbing dan banyak lagi kesulitan-kesulitan lainnya yang secara struktur tidak ada kaitannya dengan PI, misal : adanya tugas-tugas kuliah lainnya yang urgen untuk segera diselesaikan dan mungkin juga tugas-tugas personal mahasiswa dalam kehidupan pribadinya.    
Berikut ini merupakan pengalaman saya dalam usaha penyelesaian PI saya. Saat saya tengah berusaha menyelesaikan PI saya, saya kehilangan banyak waktu, tenaga, pikiran dan juga materi saya. Di semester 6 ada banyak mata kuliah yang memiliki tugas yang juga cukup menguras tenaga, pikiran dan juga waktu saya dalam usaha penyelesaian tugas-tugas tersebut. Selain itu, saya juga harus menjalankan bisnis yang saya jalani. Banyak orderan yang saya terima dalam bisnis saya. Selain bisnis untuk mendapatkan uang, saya juga menjalankan proyek-proyek pengadaan barang yang diminta oleh teman saya dari luar kota.
Banyaknya tugas dan kegiatan yang harus saya lakukan dalam waktu yang berurutan, bahkan dalam waktu yang bersamaan membuat saya merasa benar-benar tertekan dengan semua hal yang harus saya hadapi, kerjakan dan selesaikan dengan baik tersebut bila saya menginginkan hasil yang terbaik dari semua tugas dan kegiatan yang saya lakukan. Hal-hal tersebut berupa tuntutan dosen pembimbing PI yang sulit saya penuhi, tugas-tugas mata kuliah lainnya yang menumpuk dan sudah mendekati deadline-nya, serta pemenuhan (pengiriman) orderan barang pesanan client bisnis dan pengadaan barang pesanan teman dari luar kota. Semua itu membuat saya merasa dan berfikir bahwa saya tidak akan sanggup menyelesaikan semua itu dalam waktu yang bersamaan dan dengan hasil yang baik. Perasaan dan pikiran saya tersebut membuat tidak tahu apa yang harus saya lakukan, otak saya terasa kosong (blank). Saya merasa stres.
Tidak tahu apa yang harus saya lakukan membuat jadwal kegiatan saya tidak beraturan, saya menjadi sering lembur hingga kurang tidur dan pola makan saya pun tidak teratur karena saya harus memaksakan diri untuk fokus pada tugas-tugas, PI dan pemenuhan order client. Karena sikap pemaksaan diri saya dalam mengerjakan tugas-tugas, PI dan pemenuhan order client saya sampai merasakan perasaan kesepian. Perasaan kesepian tersebut timbul karena saya sering menarik diri dari teman-teman saya saat teman-teman saya sedang berkumpul karena saya harus kembali mengerjakan tugas, PI dan pemenuhan order client. Selain menarik diri dari teman-teman, saya juga banyak mengkonsumsi kopi dan rokok agar bisa fokus dalam menyelesaikan tugas, PI dan pemenuhan order client. Kurang tidur, kurang makan, banyak merokok dan minum kopi membuat kesehatan pencernaan saya kurang baik, ditambah dengan perasaan kesepian karena jarang berkumpul dengan teman-teman membuat perasaan saya sensitif, saya mudah marah. Semua itu membuat tugas-tugas dan aktifitas bisnis saya tidak terselesaikan dengan baik dan menurunkan semangat saya untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah, menerima orderan dan menjalani bimbingan PI selanjutnya.
Kurang lebih selama 2 bulan saya mengalami keterpurukan itu. Maksud dari keterpurukan itu adalah aktifitas bisnis yang menurun mengakibatkan penghasilan saya menurun, intensitas interaksi dengan tema-teman yang minim membuat saya kurang mendapatkan informasi tentang kegiatan bersama yang dilakukan teman-teman, tugas-tugas kuliah yang tidak terselesaikan dengan baik, serta intensitas bimbingan PI bersama dosen pembimbing yang tidak lancar. Hingga akhirnya saya temukan metode penanganan semua kesulitan saya tersebut. Metode itu saya dapatkan dimulai dari informasi PI yang saya dapatkan dari kakak kelas, kata kakak kelas saya tersebut “PI itu ngga harus selesai semester 6 aja, tapi bisa dilanjut ke semester berikutnya”.  Dari informasi itu saya mendapatkan metode yang saya rasa tepat untuk mengatasi semua kesulitan saya mengenai pengerjaan tugas-tugas kuliah dan order barang.
Dari metode itu saya jadi tahu mana yang harus saya prioritaskan dan mana yang bisa saya abaikan lebih dulu, saya jadi tau apa yang harus saya lakukan. Berikut ini, merupakan hal-hal yang saya prioritaskan dan tidak beserta alasan kenapa saya memprioritaskan tidak memprioritaskan hal-hal tersebut, antara lain :
a.    Mengerjakan tugas-tugas kuliah, agar nilai saya pada mata kuliah yang bersangkutan tidak mengenaskan (hancur).
b.   Terima dan layani order client, agar saya memiliki penghasilan dan tidak mengharapkan uang pemberian orang tua saja.
c.    Istirahat bila tubuh memang sudah kecapaian, tidak memaksakan diri hingga lembur agar kesehatan tetap terjaga dan pikiran tetap jernih.
d.   Ikut berkumpul bersama teman-teman saat teman-teman berkumpul, agar saya tidak lagi merasa kesepian dan marah-marah ga jelas.
e.    Makan saat waktu makan tiba, agar tubuh tetap memiliki energi yang cukup untuk melakukan aktifitas selanjutnya.
f.    PI saya kerjakan bila semua poin yang saya sebutkan di atas sudah terpenuhi, ini saya lakukan karena saya merasa dan berfikir bahwa saya tidak akan bermasalah bila PI saya tidak selesai di semester itu (6).
 Dengan perlahan tapi pasti saya melaksanakan poin-poin yang saya sebutkan tadi di atas. Dan hasilnya, saya bisa sepenuhnya fokus tidak harus lembur dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah hingga tugas-tugas bisa terselesaikan dengan baik dan badan pun serasa fit karena istirahat saya cukup, orderan lancar hingga saya kembali mendapatkan penghasilan dan punya uang sendiri tanpa harus minta dari orang tua, saya tidak butuh lembur untuk bisa selesaikan tugas, kesehatan pencernaan yang baik kerena saya bisa mengurangi komsumsi rokok dan kopi agar bisa fokus dalam mengerjakan tugas. Karena semua jadwal aktifitas saya berjalan dengan lancar, kesehatan yang baik dan keuangan yang baik juga, membuat emosional saya stabil, saya tidak stres lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar